SELAMAT TAHUN BARU 2023!

 

Teman-teman Catur Indonesia,

Tak terasa kita sudah melewati tahun 2022, tahun kelahiran Liga Catur Indonesia, dan anggota yang sudah bergabung baik di WhatsApp group (terverifikasi), Lichess Team, maupun yang hanya mendaftar sudah mencapai 2000 lebih. Kita sudah memainkan 2500 tournamen lebih, termasuk Kursi Empat, Liga Utama, Bendino, Rolasan, Chessmen, Liga Antar Provinsi, Marroha, Dwi Tarung, Master Chess, 4x4 dan turnamen langsung lainnya. Di dalamnya kita sudah memainkan sekitar 14 ribu games. Angka yang cukup fantastis menurut saya dengan umur komunitas Liga Catur Indonesia yang belum berumur 1 tahun.

Sebagai penggagas, penggerak dan pengembang sistem Liga Catur Indonesia, saya mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi teman-teman semua yang telah meramainkan komunitas kita baik sebagai pemain, motivator, administrator dan juga sponsor/donator. Setiap hari, kita melihat ratusan message lewat tiga WhatsApp group kita, dan itu tidak sedikit. Tanpa mereka semua, komunitas bukan apa-apa.

Kita tidak bisa berhenti, dan kita ingin selalu berkembang demi kemajuan catur di Indonesia. Seperti jutaan milyard kemungkinan posisi catur, kita ingin Liga Catur Indonesia tidak ada habisnya. Berinovasi dan selalu mencari jati diri demi kita semua. Tentunya itu tidak bisa lepas dari usaha kita semua yang meluangkan waktu bersama.

Berikut ini gambaran langkah-langkah baru yang ada dalam gambaran kami para administrator dan moderators tahun ini:

1. Memperbanyak turnamen-turnamen yang disponsori oleh anggota sebagai acara hajatan bersama. Seperti Ulang Tahun pernikahan Halim Trisley, deriver championship pak Suryanto, syukuran kelahiran cucu pak Hambali dan minggu depan hajatan pak Akram Marjuki. Tanpa sponsor hajatan semacam ini komunitas kita bisa sepi.

2. Menambah kepercayaan kepada anggota bahwa catur online bukan tempatnya untuk bermain curang. Kita sudah banyak diberi fasilitas dan kemudahan untuk bermain dan berlatih catur secara online, syukurilah itu dengan tidak bermain menggunakan Joki dan Jin.

3. Mencoba menerapkan turnamen darat dengan sistem Liga Catur Indonesia. Menggunakan rating, melakukan pairing yang pas, dan memperbanyak tipe dan model turnamen.

4. Sebagai komunitas tanpa laba dan untung, kita tetap harus berpikir agar sistem bisa menghidupi diri sendiri tanpa selalu ada bantuan dari donor utama. Anggaran belanja bulanan Liga Catur Indonesia untuk perawatan data, server dan pengembangan masih jauh di bawah anggaran Lichess yang mencapai 7 milyard rupiah per tahun, tetapi anggaran belanja tersebut tetap ada untuk merawat sistem Liga Catur Indonesia yang masih di bawah Lichess.

    
Tentunya ide dan syaran teman-teman semua selalu kami perhatikan.

 

Gens Una Sumus

 


Chacha Nugroho